Pelajari Tentang Perjanjian Plastik ➝

Lindungi planet kita! Kesempatan terakhir untuk bergabung dalam seruan untuk Perjanjian Plastik yang kuat. TANDATANGANI PETISI SEKARANG.

, , , - Diposting pada 08 Agustus 2023

Fakta Polusi Plastik

Polusi plastik merupakan krisis lingkungan yang mendesak dan telah mencapai proporsi yang mengkhawatirkan. Planet kita tengah bergulat dengan konsekuensi yang menghancurkan dari limbah plastik, yang menimbulkan ancaman serius bagi satwa liar, ekosistem, dan kesehatan manusia. Dalam artikel ini, kami mengupas beberapa fakta penting tentang polusi plastik, yang menyoroti betapa seriusnya masalah ini dan solusi yang harus kita cari.

Bebas dari Plastik
2 anak yang merupakan relawan dari Let's Do it Ghana! mengangkat plakat bertuliskan "Plastik butuh waktu 500 tahun untuk terurai" dan "Mari ganti plastik sekali pakai dengan plastik yang dapat digunakan kembali dan diisi ulang". Foto oleh Kate Adobaya
2 anak menjadi relawan dalam kegiatan bersih-bersih dari Let's do it Ghana! Foto oleh Kate Adobaya.
  1. Hubungan dengan Bahan Bakar Fosil: Lebih dari 99% plastik terbuat dari bahan kimia bahan bakar fosil, yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada sumber daya yang tidak terbarukan.
    (Sumber: Pusat Hukum Lingkungan Internasional - "Plastik & Iklim: Biaya Tersembunyi dari Planet Plastik" - 2019)
  2. Dampak pada Perubahan Iklim: Produksi, transportasi, dan pembakaran plastik melepaskan gas rumah kaca, sementara sampah plastik mengganggu ekosistem laut dan memperburuk perubahan iklim.
    (Sumber: Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa - "Plastik Sekali Pakai: Peta Jalan Menuju Keberlanjutan" - 2018)
  3. Daur Ulang Saja Tidak Cukup: Hanya sebagian kecil plastik global yang didaur ulang secara efektif, dan banyak jenisnya sulit didaur ulang karena komposisi dan kontaminasinya.
    (Sumber: National Geographic - "Planet Plastik" - 2019)
  4. Lautan dalam Bahaya: Jika tren saat ini terus berlanjut, jumlah plastik di lautan kita akan melebihi jumlah ikan pada tahun 2050, yang selanjutnya membahayakan keanekaragaman hayati laut.
    (Sumber: Ellen MacArthur Foundation - "Ekonomi Plastik Baru: Memikirkan Kembali Masa Depan Plastik" - 2016)
  5. Plastik Ada di Mana-mana: Mikroplastik mencemari berbagai ekosistem, mengancam satwa liar dan kesehatan manusia selama ratusan tahun.
    (Sumber: National Geographic - "Microplastics Explained" - 2019) (Sumber: "Produksi, Penggunaan, dan Nasib Semua Plastik yang Pernah Dibuat" - 2017)
  6. Plastik Beracun: Bahan plastik mengandung zat aditif berbahaya, melepaskan zat kimia beracun yang dapat mengganggu fungsi endokrin dan menyebabkan masalah kesehatan.
    (Sumber: Science Advances - "Masuknya Limbah Plastik dari Daratan ke Laut" - 2015)
  7. Polusi Plastik Berdampak pada Kesehatan Manusia: Manusia terpapar partikel plastik melalui konsumsi, inhalasi, dan kontak, yang menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kanker dan masalah perkembangan.
    (Sumber: Environmental Science & Technology - "Mikroplastik dalam Makanan Laut dan Dampaknya terhadap Kesehatan Manusia" - 2018)
  8. Ketidakadilan Sosial: Polusi plastik secara tidak proporsional mempengaruhi masyarakat rentan, khususnya pada populasi ekonomi rendah dan negara-negara berkembang.
    (Sumber: Ekonomi Sachet: Masalah Besar dalam Kemasan Kecil, GAIA 2020)
  9. Kantong plastik bukanlah sarana kemudahan yang berpihak pada orang miskin.
    Sachet secara luas dianggap terjangkau, nyaman, dan sangat diperlukan, tetapi hanya karena biaya sebenarnya dieksternalisasi, tidak diperhitungkan oleh perusahaan yang telah mendapat untung besar dari ekonomi sachet, dan dibayar secara tidak proporsional oleh masyarakat.
    (Sumber: Ekonomi Sachet: Masalah Besar dalam Kemasan Kecil, GAIA 2020)
  10. Tanggung Jawab Perusahaan: Menurut data Brand Audit, perusahaan-perusahaan pencemar plastik terbesar di dunia selama lima tahun terakhir adalah Coca-Cola, PepsiCo, Nestle, Unilever, dan Mondelez International. (Sumber: Brand Audit, 2023)
Seorang pemimpin negara Ghana mengangkat tanda yang bertuliskan "Mari kita ganti plastik sekali pakai dengan penggunaan ulang dan isi ulang" selama kegiatan bersih-bersih oleh Let's Do It Ghana! Foto oleh Kate Adobaya.

Seorang pemimpin negara Ghana mengangkat tanda yang bertuliskan "Mari kita ganti plastik sekali pakai dengan penggunaan ulang dan isi ulang" selama kegiatan bersih-bersih oleh Let's Do It Ghana! Foto oleh Kate Adobaya.

Merangkul Sistem Penggunaan Kembali dan Pengisian Ulang

Untuk mengatasi polusi plastik, perusahaan harus mengadopsi sistem penggunaan ulang dan pengisian ulang dalam skala besar. Transisi ini harus memastikan transisi yang adil bagi para pemulung, pekerja, dan masyarakat garis depan yang terkena dampak peralihan dari plastik sekali pakai.

Perjanjian Plastik

Perjanjian Plastik Global, yang ditetapkan pada tahun 2024, bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, meningkatkan daur ulang, dan mempromosikan sistem penggunaan kembali dan pengisian ulang secara kolaboratif.

Untuk mengatasi krisis polusi plastik global, kita memerlukan Perjanjian Plastik Global yang ambisius, komprehensif, dan. Perjanjian ini akan mendorong perusahaan dan memungkinkan pemerintah, industri, dan masyarakat untuk bekerja sama guna mengurangi limbah plastik, meningkatkan daur ulang, dan mempromosikan solusi yang berakar pada sistem penggunaan ulang dan pengisian ulang.

Polusi plastik terus menimbulkan ancaman yang signifikan bagi planet kita dan penghuninya. Bukan hanya individu yang bertanggung jawab untuk mengatasi polusi plastik; perusahaan dan pemerintah juga harus berperan aktif. Dengan menerapkan sistem penggunaan ulang dan pengisian ulang, jejak plastik dapat dikurangi secara efektif. Bersama-sama, kita dapat memerangi polusi plastik dan menciptakan planet yang lebih bersih dan lebih sehat untuk generasi mendatang.

Β© 2025 Bebas dari Plastik. Semua hak dilindungi undang-undang.
Kebijakan Privasi