SEBERANG PERAI, 20 Januari — Malaysia mengirimkan kembali 150 kontainer sampah plastik dengan berat sekitar 3,737 metrik ton ke 13 negara asalnya sejak kuartal ketiga tahun 2019, kata Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Yeo Bee Yin.
Dia mengatakan Prancis dan Inggris telah bekerja sama dalam proses tersebut; dari 150 kontainer, 43 dikirim kembali ke Prancis dan 42 ke Inggris.
"Pemulangan kontainer tersebut tidak menimbulkan biaya apa pun bagi kami, ini belum pernah terjadi sebelumnya karena importir dan perusahaan pelayaran menanggung biayanya," katanya dalam konferensi pers setelah mengunjungi Terminal Kontainer North Butterworth (NBCT) di Pelabuhan Penang, di sini.
Kontainer yang tersisa dikirim kembali ke Amerika Serikat (AS) (17 kontainer), Kanada (11), Spanyol (10), Hong Kong (9), Jepang (5), Singapura (4), Portugal (3), China (3), Bangladesh (1), Sri Lanka (1) dan Lithuania (1).
Yeo mengatakan ada 110 kontainer lagi, dari ketiga pelabuhan di Klang, Penang dan Sarawak, yang akan dikirim kembali ke sembilan negara pada pertengahan tahun ini.
“Sebanyak 60 dari 110 kasus berasal dari AS dan kami bekerja sama erat dengan pemerintah dan lembaga AS dalam proses ini,” katanya.
Kontainer yang tersisa yang akan dikirim kembali adalah ke Kanada (15 kontainer), Jepang (14), Inggris (9), Belgia (8), Meksiko (1), Hongaria (1), Prancis (1) dan Jamaika (1).
Ia mengatakan setiap kontainer beratnya sekitar 20 metrik ton sehingga perkiraan berat sampah plastik yang akan dikirim kembali sekitar 2,200 metrik ton.
“Kami akan menindaklanjuti laporan apa pun terkait pabrik-pabrik ilegal yang beroperasi di negara bagian mana pun di Malaysia. Oleh karena itu, kami menghimbau masyarakat untuk menjadi mata-mata kami dan melaporkannya kepada kami,” katanya.